Dejournalindonesia –Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mengatakan banyak mendapat laporan masyarakat terkait sengketa lahan.
“Banyak laporan yang masuk terkait tumpang tindih tanah, dan harus kami mediasikan pihak yang bersengketa,”ujar Amir Tosina.
Kami selalu memfasilitasi pertemuan yang selalu melibatkan masyarakat dan perusahaan. Itu yang menjadi perhatian bersama, bisa saja masalah sengketa itu dapat menghambat aktivitas perusahaan yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah.
“Banyaknya perusahaan yang ada di kota Bontang sebagai penyumbang PAD jangan sampai menjadi masalah dibelakang terkait sengketa ini.
Ia pun menambahkan agar Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) untuk lebih serius berkoordinasi supaya dapat mengurangi masalah sengketa lahan, dan meminta pihak terkait menyiapkan bukti-bukti penyelesaian lahan.
“Harus lebih intens kita melakukan koordinasi dengan pihak Disperkimtan agar persoalan sengketa lahan bias berkurang,”bebernya beberapa waktu lalu saat rapat bersama perwakilan PT EUP.
Seperti masalah sengketa yang selalu muncul adalah lahan warga yang diklaim masuk kawasan PT EUP tapi tidak ada pembebasan.
Saat di konfirmasi Perwakilan Disperkimtan Maman mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dan meminta keterlibatan pihak perusahaan, RT serta Kelurahan dan kecamatan setiap penyelesaian sengketa lahan, karena sangat memahami wilayah dan dudk permasalahan.
”Seperti sengketa lahan PT EUP, kami telah berkoordinasi dengan EUP agar melaporkan mana saja lokasi lahan yang sudah di bebaskan dan belum,”ungkapnya.