Dejournalindonesia – Fenomena alam gerhana bulan total akan terjadi pada tanggal 15-16 Mei. Fenomena alam akan terjadi di sebagian besar wilayah Benua Amerika, Eropa, dan Afrika akan melihat salah satu pemandangan alam yang paling indah tersebut.
Pusat Sains Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam keterangan resminya mengatakan, Gerhana Bulan Total akan terjadi malam ini.
“Gerhana Bulan Total merupakan fenomena astronomis ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus di mana Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti (umbra) Bumi,” tulis BRIN, dikutip Sabtu (14/5/2022).
Sehingga, tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bumi. Gerhana Bulan Total cenderung berwarna kemerahan karena pembiasan Rayleigh, yaitu pembiasan sinar Matahari secara selektif oleh atmosfer Bumi.
“Ketika Bulan berada di sisi yang berlawanan dengan sisi Bumi yang mengalami siang hari, sinar Matahari akan menempuh lintasan yang lebih panjang dibandingkan dengan sisi Bumi yang mengalami malam hari,” ujar BRIN.
Akibatnya, sinar Matahari yang sampai ke Bulan akan dibiaskan ke panjang gelombang yang lebih panjang dalam spektrum cahaya dan bakal tampak spektrum merah.
“Gerhana Bulan Total dapat berwarna jingga kemerahan, disebabkan oleh debu dan kualitas udara yang buruk pada lokasi pengamatan,” ungkap BRIN.
Sementara itu, Gerhana Bulan Total bisa berwatna merah kusam hingga kecoklatan bila kualitas udar di lokasi pengamatan bersih dari debu.
Gerhana ini, puncaknya akan terjadi pada pukul 11.11 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada 15 Mei 2022.
“Gerhana ini, tidak dapat disaksikan di Indonesia, karena Bulan sudah di bawah ufuk,” tegas BRIN.
Sumber berita : Okezone telah terbit dengan judul Besok Gerhana Bulan Total Bisa Disaksikan Langsung, Berikut Wilayah yang Terdampak